** Sugeng Rawuh / Selamat Datang / Accueil / Welcome to my Blog **

6/01/2016

Kita



Aku ingin kita bisa saling bercerita apa pun yang ingin kita ceritakan, seperti dulu. Saling memperhatikan, meski kita terpisahkan jarak yang begitu jauh, meski kita tak saling beradu pandang. Tapi kenapa seakan beberapa waktu yang lalu antara kau dan aku seperti ada tembok besar yang menghalangi, menghalangi kita untuk saling bertukar cerita, saling meminjamkan bahu hanya untuk saling mengerti kesulitan-kesulitan dan kebahagiaan yang kita rasakan.
Aku merindukan hal itu, ketika aku mampu mencurahkan air mataku dihadapanmu aku merasa hanya kau yang mengerti. Aku rasa hanya kau yang paling mengerti dengan sedalam hatimu.
Apa harus kita mencuri waktu untuk saling berbagi?, berada ditempat yang nyaman untuk merasakan betapa indahnya dunia ini jika setiap hari beban yang kita miliki bisa segera terlepas dengan senyuman, senyuman manis yang terbentuk tulus dari bibir kita.
Aku merindukan hal-hal dimana kita berselisih hanya karena saling lupa untuk bertukar kabar meski itu hanya satu hari.
Dulu, ketika kita saling bertautan suara, aku terdiam karena seseorang juga berbicara di antara kita, kekasihmu. Aku ada di antara kau dan kekasihmu, aku seperti wanita tersembunyi yang tak harus diketahui keberadaannya, aku seperti wanita gelap di hubungan asmaramu.
Tapi tidak, aku bukan wanita seperti itu, aku dan kau ada, berdua, dan hanya kau dan aku yang tau.
Kamu ingat?, dulu kita memiliki janji dan kesepakatan, kesepakatan bahwa kita akan selalu seperti ini. Tapi, Sepertinya kita sekarang sedikit berbeda ya?.
Perlahan, tembok itu mampu kita runtuhkan setelah untuk waktu yang cukup lama kita singkirkan ego kita untuk seseorang dan untuk sesuatu yang lebih penting dalam hidup kita dan hati kita.
Kita, kau dan aku, berusa untuk mengerti dan berusaha untuk bisa seperti ini, ada jarak di antara kita, mungkin sedikit lebih jauh, karena tembok itu tidak bisa kita runtuhkan sepenuhnya. Biarkan jarak dan tembok itu ada di antara kita.
Suatu saat nanti, ketika kita saling dimiliki seutuhnya oleh seseorang kita akan saling tidak menyapa, dan sedikit melupakan, perlahan, perlahan dan perlahan. Kita hanya akan menjadi sebaris cerita.
Tetaplah seperti ini, karena kita saling mengerti meski kita tidak berucap, berusahalah untuk saling bahagia dengan kehidupan yang kita pilih, , , , semangat Abang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar